Tari Saman
Beberapa media menyatakan bahwa yang menemukan dan mengembangkan Tari Saman ialah Syekh Saman, beliau merupakan ulama yang berasal dari suku Gayo. Awalnya tarian ini untuk penyampaian dakwah saja, namun sekarang tarian ini sudah menjadi tarian tradisional.
Kemungkinan tarian tradisional ini berasal dari kesenian Melayu Kuno. Unsur gerak yang khas yaitu tepuk tangan dan tepuk dada menjadi alasan kuat bahwa tari ini berasal dari Melayu Kuno. Pada awalnya Tari Saman hanya dimainkan oleh kamu laki-laki yang terdiri dari 10 orang saja. Seiring waktu berjalan, Tari Saman juga akhirnya dimainkan oleh kaum wanita.
Sebelum tari ini dimulai, tampil seorang pemuka adat untuk mewakili masyarakat atau memberikan nasihat-nasihat yang bermanfaat untuk penari dan penonton. Cara menyanyikan lagu dibagi menjadi 5 macam yaitu rengum, dering, redet, syekh, dan saur atau syair. Gerakan umum Tari Saman adalah tepuk tangan, tepuk dada, tepuk paha, dan tepuk lantai. Selebihnya bisa mengikuti kelompoknya masing-masing.
Banyak sekali keunikan atau ciri khas dari Tari Saman. Para penari biasanya menggunakan baju yang khas. Selain itu para penari juga menggunakan ikat kepala. Keunikan juga terjadi di barisan nya.
Sekarang Tari Saman sudah jarang dimainkan. Padahal Tari Saman merupakan budaya yang harus di lestarikan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk melestarikan dengan cara hanya sekadar melihatnya atau bahkan memainkan nya.